Ini adalah sebuah kisah, mungkin bisa dibilang terinspirasi dari
sebuah kasih yang sesungguhnya. Ini tentang persahabatan, tentang cinta lalu
rasa syukur. Tanpa pengkhianatan namun tetap menyakitkan. Sulit aku mencari
awalnya, kisahnya terlalu dramatis ketika diakhir. Hingga mungkin orang tak
perduli dengan awalnya. Ketika kamu mendapat pasangan yang bisa dikatakan cuek
bahkan terlihat jutek, sikap egois yang memang kamu lihat secara jelas dari
luar pribadinya, bahkan teman-temanmu setuju dengan itu. Walaupun aku tetap
yakin, kamu tak akan sepenuhnya terima dengan olok-olokan teman-temanmu itu. Tapi inilah
hidup, harusnya kamu tahu sejak awal bahwa setiap orang yang hadir
dikehidupanmu adalah mata pelajaran baru pribadi dan akhlakmu. Kamu harus lulus
sama seperti kamu lulus dari orang terdekatmu yang lalu. Dan berusahalah untuk
mendapat nilai yang tinggi.
Kamu sedang diuji ketika pasanganmu itu benar-benar melakukan
perbuatan yang membuatmu resah, jika pasanganmu itu tak lagi seromantis dulu,
tak juga peduli padamu lagi. Itu bumbu hidup, karena itu pasti, anggap saja
semua orang punya rasa bosan, yaa maaf mungkin dia bosan denganmu yang memang
aku pun tak tau alasannya. Hanya dia dan Tuhan-Nya yang tahu. Hidup kita bagai
detak jantung dan hembusan nafas, ketika kita hirup kadang terasa sesak lalu
ketika kita keluarkan maka rasanya dingin. Dan hidup adalah garis yang tak
selamanya rata. Because life is never flat.
Aku memang tak terlalu banyak pengalaman, namun aku adalah
pengamat yang selalu membuat suatu kesimpulan. Aku pendengar yang baik untuk
setiap curhatan teman-temanku, aku juga termasuk dalam kategori pembaca yang
baik, membaca lewat komik, novel, artikel dan pembaca hati yang baik tentunya. Bahkan
banyak kisah yang telah kulihat melalui banyak media. Aku rasa cukup lah bagiku
untuk berbagi tentang ini.
Ketika pasanganmu itu tak ada lagi kabarnya, berusahalah kamu
cari tau tentangnya, mungkin dia sakit atau sedang ada masalah, tapi jika
memang kamu tak menemukan cara untuk menghubunginya, maka berdoalah semoga dia
baik-baik saja. Dan berharaplah dia akan menghubungimu ketika dia sadar dan keluar
dari persembunyiannya. Tapi ini kisah lain, bagaimana jika pasanganmu itu tidak
mau berkomunikasi denganmu, ia jelas-jelas mengatakannya bahwa ia malas. Sakit bukan?
Jangan bersedih, apa lagi menangis dan memaksanya untuk
memberikan alasan yang lain, percuma. Lebih baik kamu ikuti saja keinginannya,
lalu berdoa minta petunjuk yang lain. Kamu punya Tuhan bukan?
Kalau pasanganmu itu memang untukmu, takdirmu. Maka kalian akan
kembali seperti moment indah yang pernah kalian rasakan. Tapi kalau tidak, maka
kalian akan berpisah. Tak perduli siapa yang meminta untuk berpisah. Karena takdirnya
memang kalian berpisah, hasilnya akan tetap begitu. Dan lebih parahnya lagi,
jika memang pasanganmu itu yang menginginkan perpisahan itu. Kamu tak akan bisa
melakukan apapun, ia sudah tidak mau lagi bersamamu. Cukup itu yang harus kamu
ingat ! hidup ini akan jauh lebih menyenangkan jika kamu mau merelakan seberapa
berat dan besarnya kasih sayangmu kepadanya, ingat. Dia tak lagi merasa bahagia
bersamamu. Biarkan dia bahagia dengan caranya dan mulailah memikirkan hidupmu. Kamu
bahkan berhak lebih bahagia daripada bersamanya.
Bersyukurlah karena dia lebih memilih meninggalkanmu, daripada
mengkhianatimu atau mencampakkanmu seenaknya. Walaupun tetap aku tahu, itu
saaaaaaaaaaaaaaaaaangat sakit. Tapi kita harus berfikir kedepan dan maju,
buktikan bahwa kamu pantas bahagia lebih dari apapun.
just smiling, and do the best for our life.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar